Jumat, 29 April 2016

Pakaian Adat Daerah Yogyakarta

keberadaan pakaian dianggap sebagai alat atau sarana untuk melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari serta unsur pelengkap pada berbagai upacara adat yang mengandang nilai tertentu. Keberadaan pakaian adat tradisional memiliki fungsi yang cukup beragam meliputi fungsi religius, fungsi praktis untuk menjaga kehangatan dan kesehatan badan, fungsi estetis sebagai penghias tubuh agar kelihatan lebih cantik dan menarik, fungsi sosial yang mengandung pembelajaran untuk menjaga kehormatan.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta

Dalam adat yogyakarta terdapat berbagai jenis pakaian adat tradisional yang penggunaannya telah diatur dan dibakukan secara adat, termasuk aturan kapan, dimana dan siapa yang mengenakan pakaian tersebut.
Pakaian Adat Laki-Laki Dewasa
Secara keseluruhan seperangkat pakaian tradisional yang dikenakan laki-laki yogyakarta terdiri atas tutup kepala atau blangkon, surjan, kain batik atau jarik serta alas kaki.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Perempuan Dewasa
Sedangkan pakaian yang dikenakan oleh perempuan lazimnya berupa kebaya dengan tatanan rambut berbentuk sanggul atau konde. Bahan kain yang dipakai untuk pembuatan pakaian adat yogyakarta antara lain berasal dari bahan katun, bahan sutera, kain sunduri, nilon, lurik, atau bahan-bahan estetis. Teknik pembuatannya ada yang ditenun, dirajut, dibatik, dan dicelup. Sementara untuk kebaya sendiri kebanyakan menggunakan bahan beludru, brokat, atau sutera.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta

Pakaian Adat Anak Laki-Laki
Pakaian tradisional yang diperuntukkan bagi anak laki-laki dikenal dengan nama kencongan. Pakaian ini terdiri dari kain batik yang dikenakan dengan baju surjan, lonthong tritik, ikat pinggang berupa kamus songketan dengan cathok terbuat dari suwasa (emas berkadar rendah). Sementara untuk pakaian keseharian terdiri dari baju surjan, kain batik dengan wiru di tengah, lonthong tritik, kamus songketan, timang, serta mengenakan dhestar sebagai tutup kepala.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Anak Perempuan
Pakaian tradisional yang diperuntukkan bagi anak perempuan dikenal dengan nama sabukwala padintenan. Busana ini terdiri atas nyamping batik bermotif parang, ceplok, atau gringsing, baju katun, ikat pinggang kamus yang dihiasi dengan hiasan bermotif flora atau fauna, memakai lonthong tritik, serta mengenakan cathok dari perak berbentuk kupu-kupu, burung garuda, atau merak. Ditambahkan pula penggunaan perhiasan dari subang, kalung emas dengan liontin berbentuk mata uang (dinar), gelang berbentuk ular (gligen) atau model sigar penjalin sebagai pelengkap. Bagi yang berambut panjang tatanan rambutnya dibuat model kone atau disanggul.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Untuk Putri Raja
Dalam kesehariannya busana yang dikenakan untuk putri yang sudah dewasa dikenal dengan nama semekanan, yaitu berupa kain penutup dada panjang yang lebarnya separuh dari lebar kain panjang biasa. Busana ini terdiri dari kain (nyamping) batik, baju kebaya katun, semekan tritik, serta perhiasan berupa subang, gelang, dan cincin. Untuk tatanan rambut dibuat berbentuk sanggul tekuk polos tanpa hiasan. Sedangkan busana harian bagi putri raja yang sudah menikah terdiri atas semekan tritik dengan tengahan, baju kebaya katun, kain batik, sanggul tekuk polos tanpa hiasan, serta dilengkapi dengan penggunaan perhiasannya berupa subang, cincin, serta sapu tangan merah.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Untuk Upacara Ageng
Dalam upacara ageng, pakaian yang dikenakan oleh para putra sultan disebut dengan busana keprabon. Jenis busana ini dibedakan atas busana dodotan, kanigaran, dan kaprajuritan. Busana dodotan biasa digunakan pada upacara garebeg, jumenengan dalem (penobatan raja), serta pisowanan dalam upacara perkawinan. Pakaian ini terdiri dari kuluk biru dengan hiasan mundri (nyamat), kampuh konca setunggal, dana cindhe gubeg, moga renda berwarna kuning, pethat jeruk sak ajar, rante, karset, kamus, timang (kretep), dan keris branggah.
Pakaian Adat Yogyakarta
Pakaian Adat Yogyakarta
Sementara pada upacara agustusan, tingalan dalem tahunan, supitan, dan perkawinan, pakaian yang dikenakan yaitu berupa kanigaran. Berbeda dengan busana dodotan yang tidak mengenakan baju, penggunaan busana kanigaran dilengkapi dengan baju sikepan bludiran. Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. New slots casino site - LuckyClub Live
    LuckyClub offers slots online, luckyclub and we can tell you the best free casino site in casino games, live dealer, or roulette; live blackjack; roulette

    BalasHapus